Dalam pelajaran Keterampilan Interpersonal pada tanggal 11 November 2010 kemarin, kita diperlihatkan sebuah film yang berjudul “GOOD WILL HUNTING”. Dalam film itu diceritakan ada seorang pemuda yang sangat jenius. Pemuda itu tidak dapat mengenali dirinya. Dia selalu berbuat yang bertentangan dengan norma yang ada. Bertindak selalu menggunakan otot, bukan menggunakan akal pikiran. Suatu hari karena kecerdasannya, dia berhasil memecahkan sebuah teori matematika yang sudah beberapa tahun menjadi pemikiran seorang professor. Karena kecerdasan bocah tadi, si professor ingin sekali menjadikan anak tersebut sebagai asistennya. Namun suatu hari anak tersebut melakukan sebuah perkelahian dengan temannya. Dan dengan perkelahian tersebut, anak itu dipenjara. Professor tak tinggal diam. Professor itu mengupayakan agar anak tersebut mendapatkan terapi setiap minggu. Mengapa harus diterapi? Anak itu diterapi tentang kepribadian agar anak itu bisa lebih mengenali dirinya. Karena pengenalan diri itu dibutuhkan oleh kita untuk beradaptasi dengan lingkungan kita. Oleh karena itu, kita diminta untuk membuat jendela johari. Apa itu jendela johari? Jendela Johari (Joseph Luft dan Harrington V. Ingham) ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran.
KUADRAN I
Kuadran 1 (Open) menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.
Dalam hal ini, banyak sifat yang saya ketahui dengan yang orang lain ketahui. Inilah beberapa sifat saya yang saya ketahui maupun orang lain ketahui:
Ø Mandiri
Ø Percaya diri
Ø Moody
Ø Pintar
Ø Suka belajar dan bekerja
Ø Optimis
Ø Baek
Ø Supel
Ø Cerewet
Ø Plin plan
Ø Bersemangat
Ø Positive thinking
Ø Berani
Ø Suka menolong
Ø Asik diajak ngobrol
KUADRAN II
Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. Apa yang diketahui oleh teman-teman dan saya yang semula tidak sadar menjadi sadar membuat kuadran 2 mengecil seiring dengan membesarnya kuadran 1. Proses mengecilnya kuadran 2 bisa terhambat jika orang lain tidak mau memberi tahu apa yang ia ketahui mengenai hal yang saya tidak tahu. Dalam hal ini ada beberapa sifat yang saya tidak ketahui, namun banyak orang yang mengetahui akan hal itu. Sifat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Ø Koleris cenderung sanguine
Ø Idealis
Ø Kurang tanggap
Ø Tanggung jawab
Ø Ambisius
Ø Terlalu serius
Ø Kurang cepat adaptif
Ø Manja
Ø Cuek
Ø Disiplin
Ø Pelit
Ø Tidak suka menunggu
KUADRAN III
Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Biasanya hal-hal yang disimpan di kuadran ini bersifat sangat pribadi atau memalukan. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. Menurut Anita Kelly, penyingkapan diri tentang rahasia pribadi memiliki resiko. Terkadang seseorang memilih untuk tidak bercerita hal-hal yang sifatnya personal seperti perilaku seksual, masalah kesehatan mental, atau kesalahan besar yang pernah dilakukan. “If you give people information about yourself, you give them power over you,” menurutnya. Kegagalan dalam menemukan orang yang memberi reaksi yang tidak diharapkan membuat seseorang semakin menutup diri. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribadian yang di-repress dalam ketidaksadaran yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan bisa muncul. Ada satu hal yang tidak saya ketahui namun orang lain tidak mengetahui.
Orang-orang pikir saya adalah tipe orang yang setia. Tapi saya justru merasa tidak seperti itu. Dalam urusan asmara, saya cenderung cepat bosan terhadap seseorang. Jadi saya jadi cepat suka dengan orang lain. Selain itu, saya merasa diri saya itu melankolis. Saya itu puitis orangnya. Apa yang ada di hati saya selalu saya ungkapkan menggunakan kata-kata yang indah. Saya juga sering menulis buku harian untuk mengasah kepuitisan saya. Mungkin orang lain tidak tahu akan hal itu. Dari luar mungkin saya terlihat orang yang cenderung sanguine atau koleris. Tidak terduga memang.
KUADRAN IV
Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Menurut saya hal yang cocok diisi untuk kuadran 4 adalah mengenai cita-cita saya. Saya ingin menjadi orang yang sukses di sunia di akhirat. Sukses disini belum tergambar secara jelas. Tapi kalau saya ingin IPK saya bisa cumclaude. Setelah itu saya berkeinginan untuk bekerja di Bank Indonesia sebagai Internal Auditor. Kerja di Bank Indonesia dengan penghasilan sekitar 15 juta per bulan. Dengan uang itu akan saya pergunakan untuk hal yang berguna, misalnya membiayai saudara-saudara saya untuk bersekolah. Karena saya memiliki tanggung jawab sebagai anak pertama. Selain itu saya juga berkeinginan untuk membeli rumah sendiri serta kendaraan sendiri. Saya juga tak lupa ingin memberangkatkan haji kedua orang tua saya beserta nenek dan kekek saya. saya ingin nanti menikah sekitar umur 24 tahun. Saya juga ingin memiliki suami yang mapan. Bibit, bobot, bebet juga harus dilihat juga. Saat sukses nanti, saya tidak mau menjadi orang yang lupa diri. Saya ingin membangun sebuah panti jompo. Karena saya selalu menangis saat ada orang yang sudah lanjut usia masih bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu saya memiliki niatan seperti. Cukup itu saja cita-cita dari saya. semoga apa yang saya cita-citakan ini bisa terwujud. Amin
0 komentar:
Posting Komentar