Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Antara Kepemimpinan Jepang dan Amerika


               Di sebuah kota bernama Hadleyville, Pensylvania, terjadi sebuah konflik. Apa konfliknya? Jadi di Kota Hadleyville, Pensylvania tersebut terdapat sebuah pabrik mobil bernama Assan Motor Company dimana perusahaan itu merupakan perusahaan Jepang yang pegawainya didominasi oleh orang di daerah Hadleyville itu sendiri. Suatu hari, Perusahaan Assan Motor menutup pabrik yang berada di Hadleyvalley. Secara ridak langsung ini bisa mematikan kota tersebut karena banyak orang Hadleyvalley yang bekerja di pabrik itu. Dampaknya secara langsung adalah kota tersebut menjadi bangkrut.

Kemudian diutuslah seorang mandor bernama Hunt Stevenson untuk pergi ke Jepang dalam rangka mengadakan lobby dengan Perusahaan Assan Motor yang berdomisili di Jepang. Tapi sewaktu di Jepang, Hunt sangat kebingungan karena dia hanya bisa menggunakan Bahasa Inggris. Dia mencari dari sudut ke sudut kota tapi nampaknya dia lelah. Sampai pada suatu kesempatan dia tersesat di sebuah gedung dan tengah sedang bertemu dengan seseorang yang sedang berteriak-teriak dan di sekujur tulisan berisi hinaan tentang dirinya sendiri. Ternyata orang tersebut terbukti malas dan kurang mengabdi kepada Perusahaannya bernaung. Waktu yang dinanti di Jepag adalah dimana dia harus mempresentasikan apa yang membuat perusahaan tersebut membuka pabriknya kembali. Saat presentasi, pihak dari perusahaan tersebut sangatlah dingin sekali. Hal ini disebabkan karena sepertinya Hunt kurang memiliki persiapan yang kurang. Setelah beberapa bulan kemudian, pihak perusahaan assan membuka kembali pabrik yang ada di Kota Hadleyvalley.

Setelah tiba di bandara maka para eksekutif tersebut disambut dengan hangat dan meriah oleh masyarakat kota Hadleyville dan juga walikotanya, dan menggelar karpet merah kemudian orang jepangmelepaskan sepatunya kemudian baru melangkahkan kakinya di karpet merah tersebutsesuai adat jepang. Dan dilihat oleh orang amerika seperti lelucon. Kemudian direktur Manajemen Perusahaan Kitahara Kozihiro memanggil Hunt Stevenson dan Hunt baru menyadari kalau ia pernah bertemu dengan Kozihiro di Jepang sebelumnya di tempat pelatihan manajemen eksekutif-eksekutif yang dinilai gagal dalam menjalankan kewajiban perusahaan. Memang pada saat itu Kozihiro sedang menjalani pelatihan namun ia merasa kalau itu adalah siksaan yang teramat berat.  
      

Hunt ditunjuk sebagai orang yang mengatur kerja teman-temannya orang Amerika serta mensosialisasikan peraturan kerja karena jelas berbeda antara peraturan di Jepang dan di Amerika. Pihak dari Kozihiro memberikan suatu peraturan buruh yaitu tentang persyaratan kerja dan memberikan persyaratan upah 8 dolar 75 sen per jam. Namun para pekerja melalui Hunt Stevenson menolak persyaratan tersebut, karena sebelumnya upah yang mereka terima adalah 11 dolar 50 sen per jam. Hunt pun mulai melakukan negosiasi dengan pihak Assan Motor. Hunt Stevenson meminta agar memberikan upah sesuai dengan bayaran di pabriknya terdahulu. Saat hari pertama bekerja, orang Amerika tidak biasa untuk bangun pagi. Saat di kantor malas jadinya untuk bekerja. Kebiasaan orang Jepang yang melakukan senam di pagi hari saat sebelum bekerja justru ditertawakan oleh orang Amerika.

Para pekerja mulai bekerja tetapi di satu sisi banyak terjadi kesalahan yang dilakukan oleh para pekerja yang diawasi oleh pengawas produksi dari jepang. Banyak konflik persoalan internal yang timbul karena perbedaan budaya antara budaya Amerika dan budaya Jepang dalam hal penerapan sistem kerja. Pihak manajemen Jepang menginginkan semua pekerja bersifat loyal kepada perusahaan. Namun loyalitas yang dimaksud adalah loyalitas tinggi hingga sulit untuk diterima oleh para pekerja Amerika tak terkecuali oleh Hunt Stevenson sendiri.

Suatu hari, orang Amerika bertanding baseball dengan orang Jepang. Awalnya orang Amerika meremehkan kemampuan orang Jepang. Mereka justru mentertawakan orang Jepang karena mereka berpakaian rapi mereka juga menggunakan strategi saat akan bermain. Persiapan seperti inilah yang membuat pihak Jepang menguasai pertandingan. Kedua kubu saling berekejaran nilai. Dalam pertandingan ada kejadian yang buruk salah seorang pekerja (buruh amerika) menabrak dan menjatuhkan Saito (salah seorang manajemen dari pihak Jepang dan juga keponakan dari direktur utama Assan Motor) meskipun tim Amerika berhasil memenangkannya tetap saja pertandingan itu dianggap orang jepang sebagai tindakan curang. Esok paginya, Saito mendatangi orang tersebut dan kemudian memindahkan orang tersebut ke bagian Cleaning Service. Secara spontan orang tersebut tidak terima dengan pemindahan tersebut. Tapi akhirnya dia menyadari dan dia mau bekerja di bagian tersebut karena gajinya juga sama.

Suatu pagi, orang Jepang melakukan ritualnya yaitu mandi bersama di sungai. Mereka membicarakan mengenai ketidakbecusan orang Amerika dalam bekerja. Tiba-tiba muncul Hunt dari dasar sungai. Dan Hunt mendengar apa saja yang dikatakan oleh mereka. Saito dengan angkuh mengatakan kejelekan-kejelekan kinerja para pekerja dan Hunt tidak terima dan Hunt bertanya berapa unit mobil yang dihasilkan oleh para pekerja di Jepang dalam sebulannya. Saito menjawab 15000 unit mobil yang dihasilkan oleh para pekerja di Jepang dalam sebulannya dengan angkuhnya. Hunt langsung kaget mendengar pernyataan Saito. Tapi Hunt memiliki kemampuan beranalisa tinggi. Hunt langsung mengatakan pada bulan depan dia beserta teman-temannya mampu membuat mobil hingga  15.000 unit. Apabila berhasil membuat hingga 15.000 unit mobil, maka gajinya akan dikembalikan ke level semula yaitu 11 dolar 50 sen. Dan apabila tidak bisa memenuhi janji tersebut, maka pekerja mereka tidak akan mendapatkan kenaikan gaji sama sekali. Setelah bernegosiasi dengan pihak Jepang, Hunt mengadakan perkumpulan dengan para pekerja. Disitu Hunt menyuruh untuk bekerja keras dalam membuat mobil dalam jumlah 15.000 unit. Tapi para pekerja terlihat seperti keberatan. Kemudian para pekerja meminta untuk memproduksi 13.000 saja. Hunt telah berbohong karena apa yang ada di persepsi pekerja berbeda dengan persepsi orang Jepang. Hunt sangat merasa galau dengan keadaan ini semua.

Setelah diberi pemberitahuan seperti itu, para pekerja sangat giat dalam menyelesaikan tugas. Sampai-sampai ada yang buang air kecil menggunakan toples ditempat. Mereka rela tidak meninggalkan tempat kerjanya untuk bekerja keras.

Para pekerja pun banyak yang mulai komplain dengan hal tersebut. Karena itu Hunt mengajak Kozihiro untuk berbaik hati dan mau memenuhi tuntutan standar pekerjaan di Amerika Serikat. Ternyata dilain sisi Kozihiro juga mengalami masalah yang serius karena karirnya akan tamat ia tidak mau kembali ke pusat orang gagal lagi karena beratnya siksaan yang dialami olehnya. Hunt berkata pada Kozihiro kalau ia telah berbohong kepada para pekerja bahwa bila para pekerja sanggup memproduksi 13000 unit mobil maka gaji mereka akan dinaikkan. Lambat hari akhirnya para pekerja mengetahuinya dan berusaha mengadakan rapat serikat buruh untuk memastikan apakah orang jepang ingkar janji. Tanpa diketahui Saito mengetahui rencana para pekerja dan memberitahu direktur utama. Tentu saja direktur utama merasa marah dengan tindakan para pekerja yang ingin mengadakan rapat serikat buruh. Direktur utama Sakamoto tiba di Hadleyville dan langsung mendatangi rumah Kozihiro dan menanyakan kinerjanya selama menjalankan perusahaan di Hadleyville. Kemudian Kozihiro berkata kepada Hunt kekacauan mulai terjadi saat mereka berdua bertengkar dan para pekerja memihak Hunt dan kemudian mereka mengundurkan diri.

Malamnya ada sebuah pesta di Hadleyville, bagi Hunt ini merupakan mimpi buruk karena tutupnya Assan Motor Conrad Zwart mencoba membunuh Hunt karena dia yang menyebabkan Assan Motor tutup. Kemudian Hunt mengungkapkan sebuah pengakuan bahwa dia bohong selama ini tentang taruhannya dengan orang jepang, orang jepang tidak akan menaikkan gaji jka produksi mobil tiap bulan tidak mencapai 15000, teman-temannya yang merasa di bohongi satu per satu meninggalkannya. Disaat itulah sang kekasih datang menghibur dan menemani Hunt.Dalam perjalan pulang Hunt dan kekasihnya bertemu Kozihiro ia berteriak-teriak di sepanjang jalan layaknya orang gila dan berjalan menuju sungai dan menceburkan dirinya ke sungai. Hunt kaget dan disangka Kozihiromau mencoba bunuh diri di sungai, Hunt mencoba menolong Kozihiro agar tidak bunuh diri padahal Kozihiro sendiri tidak ingin bunuh diri hanya melampiaskan kemarahannya dengan membenamkan wajahnya ke sungai. Mereka berdua pun mulai mengobrol dan mencoba mencari jalan keluar.

Setelah perundingan itu mereka berniat untuk menyelesaikan sisa produksi karena Sakamoto akan segera mengecek total produksi yang sudah dijanjikan kepadanya, yaitu sebanyak 15.000 unit mobil. Para pekerja tidak mau melakukannya. Akhirnya Hunt dan Kozihiro menyelesaikan hanya berdua saja. Karena tidak sampai hati, para pekerja akhirnya bergotong royong membantu proses produksinya. Mereka sangat panik sekali. Karena saat Sakamoto akan sampai di pabrik, mobil yang diproduksi masih kurang beberapa saja. Akhirnya mereka mengakali dengan membuat mobilnya seadanya saja. Tiba saat penghitungan jumlah mobil, dihitung masih kurang 6 mobil. Kazohiro mengatakan kalau 6 mobil tersebut masih ada di dalam pabrik. Setelah di cek, mobil tersebut hanyalah fiktif belaka. Mobil yang berada di dalam pabrik merupakan mobil yang belum jadi. Setelah melakukan pendekatan dengan Mr. Sakamoto, Hunt berhasil meyakinkannya dengan cerita “basket ball”-nya. Hal inilah yang membuat bos besar dari Assan Motor menyetujui dan menganggap tidak ada cacat pada mobil-mobil tersebut, Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para karyawan sehingga menyetujui kenaikan gaji para buruh. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar