Siapa lagi kalau bukan kita? pertanyaan itu mencuat ketika zaman globalisasi ini dipenuhi dengan orang-orang yang tanpa moral. Lalu, siapa yang akan menyelamatkan dunia kita kalau bukan kita?
Saya bangga menjadi seorang pemuda dengan memiliki semangat yang tinggi dalam menggapai cita-cita saya. seorang pemuda merupakan ujung tombak sebuah Negara. Dikatakan ujung tombak karena nantinya pemuda lah yang memimpin sebuah Negara. Namun, apa jadinya apabila pemuda pada era globalisasi ini tidak memiliki akhlak yang baik. Mereka justru lebih sering melakukan apa seharusnya tidak boleh dilakukan. Misalnya saja sudah tau kalau membuka situs porno itu berbahaya, tapi kenapa jumlah visitor di situs porno ternama di dunia justru meningkat? Hal ini sungguh tak patut. Apalagi yang melihat hal-hal tersebut biasanya berusia 13-17 tahun. Sungguh hal yang ironi. Tak cukup dengan itu, kebanyakan para pemuda meniru gaya barat. Mulai dari cara berpakaian, berdandan dan sebagainya. Padahal justru itu yang tidak sesuai dengan norma kita di Indonesia.
Selain itu rasa kebangsaan para pemuda khususnya di Indonesia mulai sedikit pudar. Bahkan yang lebih parah lagi mereka tidak hafal dasar Negara Indonesia, yaitu Pancasila. Biasanya yang dibaca dan diilhami setiap hari menjadi dilupakan. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi apabila kita ingin menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara yang maju. Negara yang besar adalah Negara yang mampu menghargai jasa pahlawannya. Apakah mereka tak ingat bagaimana perjuangan Bung Karno dan kawan-kawan dalam memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan? Seharusnya dari situlah kita memiliki inisiatif untuk memajuakan Negara, bukan malah membuat Negara menjadi mundur.
Ayo para pemuda Indonesia, kita pasti bisa mengembalikan citra Bangsa Indonesia ini. Kita satukan tekad. Kita beramai-ramai membangun Negara kita tercinta ini. MERDEKA !!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar